SEJARAH SAMURAI JEPANG

Samurai adalah istilah untuk golongan bangsawan / perwira militer kelas elit sebelum zaman industrialisasi di Jepang. Samurai mengalami masa kejayaannya pada zaman pertempuran, atau periode perang antar negri (dalam bahasa Jepang disebut Sengoku Jidai). Kata “samurai” berasal dari kata kerja “samorau” asal bahasa Jepang kuno, berubah menjadi “saburau” yang berarti “melayani”, dan akhirnya menjadi “samurai” yang berarti bekerja / mengabdi kepada “majikan” (tuan / junjungannya).

Film The Last Samurai

Kisah samurai dalam Film The Last Samurai

Istilah yang lebih tepat adalah bushi (secara harafiah: “orang bersenjata”) yang digunakan semasa zaman Edo. Bagaimanapun, istilah samurai digunakan untuk prajurit elit dari kalangan bangsawan. Samurai yang tidak terikat dengan klan atau tidak bekerja bekerja untuk majikan/ (daimyo) disebut ronin (secara harafiah: “orang ombak”). Golongan samurai hanya dapat dimasuki melalui kelahiran atau pengangkatan sebagai anak berdasarkan hokum.

Meskipun samurai berstatus social tinggi, namun secara internal golongan samurai terbagi lagi dalam berbagai jenjang. Jenjang teratas ditempati oleh para daimyo beserta keluarga mereka, yang menikmati semua hak istimewa yang menyertai kedudukan itu. Sedangkan jenjang terendah ditempati oleh kaum ashigaru. Kaum ashigaru (secara harfiah: “kaki ringan”) adalah para serdadu pejalan kaki, laskar garda depan, pasukan bertombak, pembawa panji / bendera yang bertuliskan simbol klan. Mereka adalah prajurit rekrutan dari rakyat biasa yang biasanya golongan petani (samurai dadakan / samurai tanpa nama). Lainnya